Kamis, 13 November 2014

CERPEN - ANGEL ON THE FLOWER

Namaku Karyn. Aku bisu. Aku buta. Hidupku memang tidak sesempurna kalian, karena aku bisu dan buta. Bila waktu bisa kuulang kembali, tentu aku akan menjauh dari kecelakaan itu.
5 tahun yang lalu.
Mama menggoyang-goyangkan tubuhku dengan lembut.
“Bagun, Karyn, udah pagi. Kita kan mau pergi ke Gereja.”
“Ah.. Karyn malas, Ma!!” Seruku.
“Gak boleh malas, Karyn. Di Gereja ada Pohon Natal yang besaaar sekali. Kamu pasti suka deh.” Ajak mama.
“Uh.. Mama aja sendiri!!!” Bentakku. Aku memang tidak suka kalau diganggu saat tidur.
“Karyn!” Bentak Mama tidak kalah kerasnya denganku, “Ya sudah kalau kau tak mau!”
“Memang aku gak mau.” Gumamku dan langsung melanjutkan tidurku.
Hari ini hari aku terakhir berbicara dan melihat.
Jam 12 aku bangun, karena telepon dari temanku.
“Karyn! Halooo!” Seru temanku, Vara.
“Halo jugaa!” Kataku bersemangat.
“Aduh, bosen nih di rumah?” Kata Vara.
“Aduh, kenapa kita gak ke mall aja?” Ajakku.
“Memang mamamu bolehin? Kalau mamaku sih boleh-boleh aja.” Tanya Vara.
Aku terdiam. Mamaku di gereja, pulangnya sekitar 2 jam lagi. Kalau pergi 1 jam aja, boleh kan?
“Bo.. Boleh do.. Donk.” Gugupku.
“Kok latah? Okay! Berangkat kemana? Jam berapa? Sampai kapan?” Tanya Vara bertubi-tubi.
“Ke Park of Castle aja, sekarang, 1 jam aja.” Jawabku
“Ok.”
Aku menghidupkan mobilku (sebetulnya sih mobil mama) Perlahan-lahan aku menjalankan mobil mama.
Tiba-tiba telponku berbunyi. Kudiamkan saja, soalnya aku masih mengemudi. Ternyata aku sampai ke Park of Castle selama 30 menit! Lalu kujawab telpon yang dari Vara.
“Halo, Va. Kamu dimana?” Tanyaku.
“Aku.. Gak jadi pergi, Kar! Bye!” Jawabnya langsung mematikan telpon. Waduh, aku sudah 20 menitan disini, mama 10 menit lagi pulang, aku harus pulang sebelum 10 menit!
Seperti dikejar hantu,
Karyn berlari-lari ke parkiran mobilnya.
Marah bercampur gelisah.
Karena gelisah, apalagi marah, dia ngebut. Lampu merah tetap menyala, namun Ia terobos.
Dia tidak melihat bahwa truk sedang mengklaksonnya, dan…
BRRUKKK!!!
“AAAAAAAHHHH!!!” Seru Karyn.
Dia tak berani mengingat kejadian 5 tahun yang lalu. Tak terasa air matanya menetes. Dia tertidur di tempat tidur yang sama. Dunia gelap di matanya, dia tidak bisa melihat. Namun Ia berusaha membuka matanya, makin berat matanya untuk dibuka. Ia bermimpi bahwa Ia sedang di padang bunga, lalu tiba-tiba seorang malaikat menghampirinya. Dia menangis lagi. Ia bisa melihat makluk suci.
“Ikutlah denganku.” Kata malaikat itu dengan penuh wibawa.
Karyn menganguk-nganguk sesegukan.
Lama-kelamaan mukanya menjadi biru, jemarinya sudah mati. Detak jantung sudah melemah.
Ia telah meninggal.
Namun senyumnya tetap tersungging di bibirnya, dan air mata penyesalannya masih ada
The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar