Kamis, 13 November 2014

CERPEN - 5 DAYS IN PARIS

September, 26 2013
Sepertinya hari ini gue gak bisa ke taman, tugas gue numpuk parah, malah deadline nya minggu ini lagi, gue gak tau harus gimana, mungkin ngerjain tugas lebih perlu daripada Ranz kali ya, HARD WORK now…
Gue siap siap nenangin diri buat belajar, tiba tiba ada line masuk dari Ranz..
“im sorry girl, aku gak bisa nemenin kamu sore ini taman, aku ada urusan mendadak, but don’t sad, nanti jam 7 pm aku tunggu kamu di tempat biasa, maybe its dinner. Aku harap kamu bisa datang”
Sesaat setelah baca line itu, gilaaa, gue seneng banget padahal kan gue gak ada apa apa sama Ranz, kenapa gue seneng banget ya, belum pernah gue sesenang ini diajakin dinner sama cowok. Maybe.. stop it Azhura!! tugas tugas tugas, selesain tugas baru fikirin dinner
Sekarang sudah jam 06:05 pm, tumben gue siap ngerjain tugas cepet, biasanya jam 9 aja belum selesai, maybe karena ada dorongan kali ya? Hahaha. Oke ready for dinner gue mandi dulu.. selesai mandi gue acak acak lemari gue supaya nemuin baju yang pas gitu buat dinner, nah akhirnya! Setelah beberapa saat gue menemukan baju yang cukuplah buat dinner ini. Ready Ranz
06:59 pm
Gue sudah nyampe di taman tempat biasa ranz ngejahilin gue, gue duduk di bangku itu, memang 1 menit lagi, tapi itu terasa lama banget buat gue, gue juga heran
“OMG! Help me!” Ranz yang tiba tiba datang langsung kayak orang yang kena serangan jantung
“Ranz? What happend?” gue panik
“huh.. huh… i— i— i— I cant breath Azhura!”
“why Ranz? Why?” gue panik setengah mati sekarang
“I cant breath because I saw a ANGEL in my eyes now” Ranz tersenyum manis, OMG gue udah panik setengah mati ternyata dia, haha ROMANTIC DRAMA
“ihh.. aku fikir kamu kenapa napa, ih rese, gombalnya gak laku udah B-A-S-I”
“jangan marah dong, entar cantiknya ilang lho”
“ngegombal lagi?”
“enggak enggak, udah, langsung aja yuk”
“kemana?”
“udah ikut aja, bawel amat” Ranz narik tangan gue entah kemana, gue kenal tempat yang Ranz bawa gue, biasanya kata mitos sih, ya… banyak romatis romantis gitulah… Gue sama Ranz masuk ke salah satu restoran yang ada di tempat tersebut, MEWAH, INDAH, ROMANTIS, PERFECT
Di meja no 11 gue sama Ranz duduk, di meja udah ada hidangan khas Perancis disana, okay, enjoy this dinner
“Eat well princess” OMG stop it Ranz your smile make me melting now!!
Beberapa saat setelah siap dinner…
“Azhura, I will tell you something”
“hm. What is?” Ranz menuju ke arah gue, lalu berlutut di depan gue, sumpah gue SHOCK BERAT kali ini, dia megang tangan gue, di depan banyak orang, DAMN semua mata tertuju sama gue dan Ranz
“Azhura, sebenarnya rasa ini datang begitu saja, entah sejak kapan jika aku melihat mu ada sesuatu yang berbeda dengan mu, aku tau siapa kamu, aku tau sikap kebiasaan kamu, aku tau masalah mu”
“kamu tau dari mana? Kita kan baru kenal”
“aku secret admirer-mu, bahkan aku telah mengamatimu jauh sebelum aku berani berbicara denganmu, aku branikan untuk mendekatkan diri, aku branikan untuk masuk dalam hidupmu, awalnya aku ragu namun keraguan ku hilang seiring berjalannya waktu, mungkin ini saat yang tepat untuk semuanya.. Aku tau mungkin aku tidak sesempurna mantanmu, Al Ghazali, right?”
“Jagan bawa bawa nama dia”
“okay, but…” Gue yang terpaku membisu, gue gak bisa ngapa ngapain, itu tangan gue yang dipegang sama Ranz pasti udah dingin bangeeet
“Azhuraa—” matanya Ranz ngeliat dalem dalem ke arah mata gue
“Will you be my ‘Girlfriend’?” OMG! Mini heart attack now. Gue gak tau harus apa, gue gak tau apa yang gue rasain, galau sedih, senang, haru semuanya bercampur menjadi satu dan membentuk sebuah makanan yang namanya donat
“ehm.. Ranz..” gue ngeliat di sekeliling gue, sepertinya mereka nunggu gue jawab iya apa enggak sama Ranz, deg deg-an banget, gue belum nanya ke hati gue yang paliiiiing dalam, apa gue harus nerima Ranz dan melupakan mantan gue? I don’t know
“Azhura…” Ranz berbicara lagi dan menghilangkan fokus gue, Gue harus jawab dan ini jawaban yang terbaik. Apapun yang terjadi ini keputusan gue
“Yes, I will” singkat namun buat gue gemeteran, gue ngeliat wajah Ranz itu berseri seri banget. Dia berdiri dan langsung meluk gue. SHOCK mini heart attack untuk kedua kalinyaaa…!!
“thanks girlfriend” ucapnya membisikkan kata yang terdengar janggal tapi indah itu ke telinga gue.
Beberapa saat setelah itu, gue sama Ranz keluar dari restoran itu, jadi statusnya sebelum masuk restoran
Ranz: Single | Azhura: Single
Setelah keluar dari restoran
Ranz: Relationship with Azhura | Azhura: Relationship with Ranz
Haha, bergandengan tangan keluar restoran hingga tempat gue sama Ranz biasa duduk, kita berpisah disana, Ranz pulang ke hotel dan gue pulang ke rumah.
Di kamar, gue berifikir, hanya 4 hari gue udah bisa langsung nerima cowok dengan mudahnya yang gue gak tau siapa dia, siapa ayahnya, siapa ibunya, darimana asalnya, apakah dia baik atau jahat? Atau mungkin dia hanya suruhan seseorang dan Ranz akan membunuh gue? Ah bayangan yang gak mungkin terjadi lagi
Tapi satu yang gue takutin untuk hari ini, esok dan seterusnya, gue takut RANZ BAKALAN PERGI NINGGALIN GUE SAAT GUE BENER BENER CINTA SAMA DIA sama seperti sama mantan gue, mungkin gue harus ngasih kesempatan kedua buat cowok. Tapi kalo bener RANZ LEAVE ME? Mungkin buat fikiran cowok? Udah tamat di fikiran gue. Haha stop it, gue bertambah aneh gue harus tidur secepatnya agar khayalan yang lebih aneh terjadi lagi, best day ever? Ha maybe, Night!
September, 27 2013
Ini pagi! Ya ini pagi! Ini baru jam 08.00! siapa yang brani nge line gue jam segini? gak tau apa ini FREE DAY buat sekolah jadi gue gak perlu bangun cepat, tapi fikiran itu berubah setelah gue baca nama ‘RANZ’ yang ngeline gue, mat ague terbuka lebar untuk baca line nya dia
“Azhura, maaf membangunkan-mu sepagi ini, tapi ini penting, ada yang ku ingin bicarakan denganmu, bisakah kamu datang ke taman? Aku mohon, ini hidup matiku”
Widih? Ini kenapa? Apa fikiran aneh gue yang tadi malem jadi kenyataan? JAGAN SAMPE! Gue langsung cuci muka, gosok gigi, mandi, sarapan, dandan, abis itu carger handpone karena batrai nya abis lalu gue bergegas pergi ke taman.
“Ranz!” teriak gue dengan nafas yang gak menentu
“im sorry, aku tau kamu benci jika dibangunin pagi pagi ketika free day seperti hari ini” muka ranz terlihat lebih kusut dari biasanya, apa mukanya tadi gak disetrika kali ya? *lupakan*
“no problem Ranz, hm, what happened?”
“Aku tau ini berat, tapi ini demi kebaikan kita..—” dari sini aja gue udah ragu setangah mati
“aku..— aku— akuu—”
“kenapa Ranz? Jangan buat aku penasaran?”
“aku harus berangkat ke Philippines sekarang karena ada urusan mendadak dari keluarga besarku dan mungkin aku akan balik untuk 3 tahun kedepan” setelah Ranz mengatakan itu tubuh gue serasa baru jatuh dari jurang yang tinggi dan sampai di dasar gue kena batu batu runcing yang gak tahan sakitnya gimana, Ranz ngerti perasaan gue dan dia langsung meluk gue
“im promise, I will come back” Ranz mengatakan itu dan mempererat pelukannya, bulir bulir air hangat jatuh dari ujung mata gue, gue gak tau sejak kapan gue bisa nangis karena sesuatu hal yang gak berguna sedikit pun
“im promise, I will come back. Trust me Azhura” Ranz terus berkata seperti itu, gue hanya terdiam di pelukannya
“im sorry, im promise, trust me, please, I will come back for you” Ranz terus mengulang kata kata itu, gue harus ngerti keadaannya Ranz, gue gak boleh egois, ini demi kepentingan Ranz, gue gak boleh egois, walau sakit gue harus mentingin Ranz daripada keegoisan gue, gue harus percaya sama Ranz, gue percaya sama Ranz walau sakit
“yeah, back to philipines, selesaikan masalahmu, and comeback to me, im still waiting you, hanya 3 tahun kan? Tidak lebih? Aku bisa menunggu mu Ranz” gue tersenyum tulus diiringi dengan derasnya bulir air hangat itu berjatuhan
“yes, hanya 3 tahun, aku berjanji, bahwa tanggal September, 27 2017 aku disni jam 7 pm menunggu mu dan kembali bersamamu, aku janji! Trust me!” Ranz menatap mata gue dengan dalam dan menghapus bulir bulir hangat yang jatuh itu di pipi gue
“kamu ikut mengantarku ke airport?”
“tidak usah, aku akan tetap disini, menunggu mu untuk 3 tahun mendatang, disini, tempat awal kita ketemu, tempat akhir kita berpisah, dan tempat ini akan menyaksikan lagi kita akan bertemu tangga 27 september 2017 jam 7 pm”
“okay, mungkin ini lebih baik.. Je’aime” Ranz memeluk gue, hangat.. nyaman.. dan sakit di hati gue masih belum berkurang malahan bertambah besar, gue takut kehilangan Ranz tapi gue gak boleh egois. Gue hanya tersenyum lalu Ranz melepaskan pelukannya dan segera pergi dari hadapan gue, dia berlari dan kemudian menghilang. Gue pun balik ke rumah untuk meneruskan tidur gue yang tertunda. Hati ini masih sakit, sakit…
“dear, kamu dari mana?” papa bertanya tiba tiba
“dari taman pa”
“kok matanya bengkak? Mata kamu juga merah? Abis nangis?”
“enggak pa” gue bohong ?
“jagan bohongi papa, coba jelaskan apa yang terjadi, tak biasanya hari free kamu bangun sepagi ini? ayo cerita sama papa”
“dia pa, dia balik ke negaranya, dan dia janji bakalan nemuin aku untuk 3 tahun kedepan, dia janji, dan aku bakalan nunggu dia pa”
“dia siapa?”
“my boyfriend, pa”
“Al datang ke paris? Kok gak bilang bilang?”
“bukan Al pa, tapi Ranz”
“new boyfriend, dear?”
“yap”
“okay, dengerin papa, kalo kamu cinta, kamu kejar dia, namun setelah itu harus harus rela melepaskannya, dia berjanji kepadamu? Percaya padanya, laki laki setia tidak akan ingkar janji pada perempuan yang ia sayangi, kejar dan relakan dia” papa menasehati gue.
Gue pergi naik taksi ke bandara, menuju bandara, You know, Itu MACET, gue juga heran jarang jarang aja gitu paris macet, pengen naik kereta bawah tanah? Weh jauh dari tempat gue berenti sekarang, sekitar 15 menit lah gue di jalan kena macet akhirnya lalu lintas lancar lagi. Gue sampai di airport, gue cari penerbangan ke Philippines, yap tinggal 2 menit lagi mereka take off, 2 menit? Ranz sudah ada di dalam pesawat sekarang, tidak ada harapan bagi gue buat meluk dia untuk terakhir kalinya. Tanpa sadar gue jatuh di tempat gue berdiri, gue berlutut dan menangis.
“RANZ! September, 27 2017 right? I’m STILL WAITING YOU RANZ!” teriak gue tanpa peduli orang lain bilang apa, terserah gue mau dibawa ke rumaah sakit jiwa, gue Cuma bisa teriak buat ngelampiasin kekecewaan karena gue tolol, gue gak tau harus apa terus menangis atau pulang *yaiyalah pulang
3 tahun berlalu…
September, 26 2017
Ranz, masih inget gak ya sama janji dia? Besok kan tanggal 27, tepat 3 tahun dimana dia janji bakalan balik sama gue lagi, selama hampir 3 tahun ini gue miss comunication sama Ranz, gue gak tau apa yang terjadi sama dia di Filipina, apakah dia sudah punya tunangan atau mungkin dia gak bakalan balik ke paris lagi untuk ketemu gue?
Apa gue harus cari cowok baru untuk gantiin Ranz? Oh God jadi selama 3 tahun ini gue Cuma mengharapkan seseorang yang tidak pasti datang dan kembali? Gue bodoh! Melebihi bodoh
September, 27 2017
06:59 pm
Yap, seperti biasa, gue selalu datang lebih cepat 1 menit dari waktu yag ditentukan, 1 menit yang sangat meragukan, gue ragu Ranz datang apa enggak, gue bakalan jadi cewek terbodoh di dunia kalau malam ini Ranz gak datang.
07:00 pm
Ini jam 7 pm Ranz, sapai sekarng gue belum ngelihat tanda tanda Ranz bakalan datang.
Okay, gue tiba tiba keinget sama hal yang pernah dulu gue bilang
‘disaat gue benar benar gak bisa ngelupain seseorang dan sudah terlalu cinta sama tuh orang, gue bakalan teriak dari taman ini dan menghadap sama eiffel, teriak sekeras mungkin gak peduli orang menganggap gue gila atau apa, gue mau ngungkapin rasa kekecawaan, kesenangan, kesedihan yang gue rasakan selama ini’
Okay, ini merupakan ungkapan kekesalan gue
“RANZ!! CAN YOU HEAR ME? I MISS YOU HERE! I MISS YOU SO MUCH RANZ. WHERE ARE YOU RANZ? I MISS YOU. I NEED YOU. I LOVE YOU. PLEASE STAND HERE AND SAY YOU LOVE ME RANZ. I CANT LIFE WITHOUT YOU RANZ. RANZ RANZ PLEASE I JUST WANNA BE WITH YOU RANZ. RANZ I MISS YOU SO MUCH. AND YOU KNOW 3 YEARS RANZ. 3 YEARS I CANT LIFE IF YOU NEVER COMEBACK TO ME. I MISS YOU HERE. YOU KNOW? MISS YOU SO BAD!” gue berteriak sekeras mungkin menghadap ke eiffel gue gak peduli ada polisi yang bakalan jemput gue atau mungkin para pengunjung bakalan mukulin gue ataupun hal hal buruk lainnya, yang penting gue gak bisa ngomong, Cuma itu yang ada di fikiran gue sekarang..
07:15 pm
Gue masih nunggu Ranz walau kayaknya Ranz gak bakalan dateng, tapi hati gue masih percaya aja sama omongan Ranz 3 tahun yang lalu
“hei, waiting someone?”
“yes”
“you like a crazy girl, kamu menunggu seseorang yang tak pasti?”
“aku yakin dengannya”
“dia hanya seorang yang ingkar janji, apakah kamu mempercayainya?”
“aku percaya dengannya, hati ku percaya dengan ucapannya, dia akan kembali”
“lebih baik kamu menunggu seseorang yang lebih penting daripada dia”
“kalo kamu tidak tau apa apa, lebih baik kamu diam” gue gak suka diganggu kalo gue lagi galau gini
“aku tau semuanya, haha, kamu persis tidak berubah. Kamu sama seperti kita bertemu dulu” SHOCK! Siapa dia? OMG gue ngeliat ke arahnya
“im sorry, im late” dia menunjukkan wajah sedihnya
“hey! I miss yoooh” gue meluk orang yang gue tungguin dalam 3 tahun ini, HE COME BACK TO ME
“im sorry, sweetheart”
“no problem”
“I miss you”
“I miss you more”
“I love you”
“je t’aime”
“I never leave you”
“yeah, I believe with you”.
Maybe, this story is END
Thanks for reading guys.
Maaf kalo kurang asik plus gaje plus terlalu panjang trus terlalu basi ini baru yang perdana ._.
Makasih sekali lagi
Wasallam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar