Kamis, 13 November 2014

CERPEN - AKU PUNYA TAPI TAK BISA KU MILIKI

“huss, arwah setan pergi lah dari samping adikku yang paling cantik ini..” seru nando sambil tersenyum membangunkan lamunan ku, Nando adalah anak dari paman saya, Dia itu anak yang baik, sopan, pintar dan pastinya keren lah banyak cewek-cewek yang suka sama Dia, ya biar pun dia banyak disukai sama perempun dia gak playboy. Jadi gak ada salahnya kalau aku juga menyukai Dia.
“hayoo, kamu ngapain sendirian disini nanti kalau kesambet setan mau kamu?” tambah nando lagi
“Bukan urusan kakak” jawab ku dengan nada kesal (aku biasa manggil kakak kepada Nando)
“wihh jutek amat jawabnya, kenapa sayang kok cemberut gitu mukanya nanti makin jelek loh” kata sayang yang baru saja dilontarkan dari mulut manis nya itu membuat hati aku terasa nyaman bangat ya biar pun aku tau itu hanya kata sayang buat adik “biarin” jawab ku makin kesal.
Gimana aku gak kesal dia gak pernah menganggap aku lebih dari seorang adik, dari SMP aku sudah menyukai Nando tapi dia gak pernah merespon setiap tingkah aku saat bersama Dia, aku gak tau kenapa apa karena dia tak tau atau dia tak mau tau dengan perasaan ini yang jelas Aku pengen Dia tau kalau aku sayang sama dia.
Malam itu tepat malam pergantian tahun menuju 2014, Aku, Nando, beserta kaluarga besar berkumpul di ruang tamu untuk memulai acara pergantian tahun Semua terlihat ceria dan gembira menyambut tahun yang baru.
Setelah acaranya selesai yang lain pada asik maen petasan, Aku duduk di teras rumah menikmati indahnya warna-warni petasan sekaligus memandangi kak Nando yang asik maen petasan bersama yang lainnya.
“Andai kamu tau kak, aku pengen bangat jadi nomor satu di hati kakak. Tapi kenapa kakak gak pernah ngasih aku kesempatan buat memiliki kakak” isi hati ku buat kak Nando.
Di tengah lamunan ku tiba-tiba “trakraktrak…!!!” bunyi petasan di bawah kaki ku akibat ulah adik ku yang paling bungsu, tanpa sadar terlontar dari mulut ku “Nando, nando, nando” (maklum lah aku sedikit lata)
“ciee… ciee… lamunin kak Nando ternyata, kak Nando, kak nando, kak rhany manggil tuh” ledek Edo adikku yang paling bungsu
Malu, malu dan malu Aku langsung masuk kamar saking malunya kepada kak nando. Ku lihat kak nando hanya tersenyum melihat kejadian itu dan tak peduli dengan ku, Aku benar-benar kesal kenapa kak nando tidak mencoba membujukku.
“tuittt” Bunyi deringan handphone
“handphone siapa ya” gumam ku sambil mencari darimana asal bunyi itu. Ternyata HPnya kak Nando, sebuah pesan “sayang, kapan balik ke sini aku kangen sama sayang” isi pesan itu pesan dari ceweknya kak Nando
cetarrrrr…
Air mata ku langsung membanjiri pipi ku, aku kesal, benci, kecewa, sakit hati, kenapa aku tidak bisa memiliki apa yang aku inginkan padahal aku punya itu?.
Aku benar-benar merasakan sakit hati dan galau dengan semua ini, sampai kapan aku menahan perasaan ini, perasaan menyayangi seseorang yang hanya mengangggap aku adik.
Mungkin sampai kapan pun aku dan kak Nando tak akan pernah bersatu, dan aku mulai sadar kalau apa yang aku inginkan tidak selalu menjadi miliki ku meskipun itu sudah ada di depan mata ku sendiri.
Dan aku belajar mengikhlaskan apa yang seharusnya bukan milikku, kak Nando akan tetap jadi orang yang nomor satu meskipun aku tak bisa jadi kekasih nya tapi aku masih bisa merasakan kasih sayang dari Dia biar pun hanya sebatas adik kakak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar